"Kamu jadi pulang?" pesan diterima terlihat di layar ponselku. Aku senang pasti kamu akan mengantarkan aku pulang, haha aku berhayal.
Benar saja kamu mengerti apa mauku. Aku senang, sangat senang. Kehirangan.
Kamu datang, pantas saja lama motormu baru saja mogok ditengah jalan. Aku ketawa, kamu menjitak kepalaku. "Pacarnya susah malah diketawain" kamu menggerutu dan memonyongkan bibir seolah ngambek. Saat itu aku pulang untuk liburan beberapa bulan. Menghindari rasa kangen, aku mengajakmu pergi sebelum pulang. Kita memutuskan untuk singgah ditaman.
"Kamu ngga mau beli cimol?" kamu tau aku sangat suka makanan itu. Aku mencari penjual makanan dari aci tersebut. Tapi nihil. Aku menggerutu kesal. Kamu malah menggoda dan menirukan kekesalan ku.
Kita duduk di bawah pohon. Entah kenapa kita sangat suka duduk dibawah pohon. Haha. Kamu bercerita kehidupan mu mulai dari kecil hingga kamu mencintaiku. Aku geli mendengar ceritamu yang konyol dan menyebalkan sedari kecil. Kita ketawa. Kita saling menceritakan kehidupan dan perasaan masing-masing. Kita sama-sama mendengar keluh kesah. Kita memang pasangan yang serasi.
Waktu hampir senja, dan aku harus segera pulang kerumah. Aku sedih tidak bertemu denganmu lagi. diperjalanan kepalaku menyandar dipundakmu sebelah kiri. Aku mencium aroma bajumu yang khas.
Kita sampai di terminal, tempat orang mengawali dan mengakhiri perjalanan. Aku turun, ada sesak kehilangan disana. Kamu pun turun, "kenapa kamu turun?"
"Mau nganterin kamu"
"Kemana? Disana gaada tempat duduk"
Aku berlari kedalam Terminal "aku pulang ya, jangan kangen". Kita ketawa.
Aku naik ke bus, melihatmu dibalik kaca sopir. Kamu terlihat sedih, akupun sama.
"Bilang ke pak sopirnya hati-hati dijalan. Bawa pacar orang". Kita ketawa.
"Mau ikut aku kerumah?"
"Buat apa?"
"Ganti status di KTP jadi 'menikah'."
Aku terkekeh geli melihat pesan yang ku kirimkan kepadamu.
Sepanjang jalan menuju pulang aku berdoa semoga kita diizinkan Tuhan bersama. Aku mencintaimu.
Penulis : Ula
Instagram : @umiulaaa
